Hubungi Kami

Plaza Golden Fatmawati (D' best) Blok J 8
Jl. RS Fatmawati 15, Jakarta 12420

Ph : +62-21-75916012 - 16
Fx : +62-21-75915802 - 03
Email : info@tgp.co.id
Web : www.tgp.co.id

picture

Area Kerja Kami


picture

picture


Jalur Mudik Jakarta - Lampung Siap Dilalui

www.pu.go.id, 10 Juli 2015

Tol Medan Segera Dibangun

 

 Secara umum ruas jalur mudik 2015 mulai Jakarta – Lampung sudah siap dilalui para pemudik.  Baik Lintas Timur dan Lintas Tengah serta Lintas Barat  tepat H-7 perbaikan jalan sudah selesai dan hanya sebagian kecil (Lintas Timur) yang  masih tahap fungsional.  Adapun pekerjaan yang tersisa akan dilanjutkan usai Lebaran dan diprediksikan dalam 3 bulan mendatang akan selesai seluruhnya. Tahun 2015 Propinsi Lampung dialokasikan dana sebesar Rp 976,7 miliar 80,2 miliar diantaranya berasal dari Loan.

 

 

 

“ Dana itu digunakan untuk pemeliharaan rutin, berkala, pemeliharaan jalan/jembatan. Selebihnya untuk rekonstruksi, pelebaran jalan, pembangunan/penggantian jembatan termasuk pembangunan jalan baru sepanjang 9,18 km,” tutur Jefri Kasubdit Wilayah ID Dit. Bina Pelaksanaan Wilayah I di sela-sela mendampini Kunker Komisi V ke Propinsi Lampung dan Banten kemarin (9/7).

 

 

 

Kunjungan kerja Spesifik Komisi V dalam rangka meliput jalur mudik star awal dari Bandara Raden Inten II meuju Pelabuhan Bakauheni melalui Lintas Tengah sepanjang 92 km. Kunker lebih menitik beratkan pada kesiapan Bandara Raden Inten II dan Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Merak. Sedangkan untuk pengamatan jalur darat rombongan Komisi V dilakukan hanya dari dalam bus yang membawa rombongan Dewan dipimpin Wakil Komisi V Michael Wattimena yang dipandu pejabat Balai Pelaksana Jalan Nasional III.

 

 

 

Kondisi jalan Lintas Tengah di Propinsi Lampung secara umum saat ini dalam kondisi mantap dan fungsional, meski masih terdapat di bebera ruas titik jalan. Ruas Lintas Timur dari Palembang menuju Pelabuhan Bakauheni (Simpang Bujuk Tenuk – Bts. Kab. Lamteng/Tulang Bawang – Bts. Lamtim terdapat kerusakan jalan akibat terputusnya Jembatan Way Lempuyang (Januari lalu). Saat ini pekerjaan penanganan kerusakan jalan masih berlangsung dan H-7 dipastikan rampung.

 

 

 

“ Akibat putusnya jembatan Way Lempuyang kendaraan berat menuju arah Pelabuhan Bakauheni terpaksa dialihkan masuk ke jalan penghubung. Saat ini 2 buah jembatan Bailey baru (sebagai pengganti) sudah terpasang (belum selesai) dan bisa digunakan. Namun hanya sebatas kendaraan kecil yang boleh lewat. Kendaraan berat untuk sementara belum diperbolehkan,” ungkap Kepala Satker PJN Wilayah I Propinsi Lampung, Demsi Saat.

 

 

 

Ditegaskan, kerusakan jalan pada Lintas Penghubung Tegineneng – Bts Kota Metro – Sukadana juga terjadi sebagai dampak terputusnya Jembatan Way Lempuyang. Hingga kini pekerjaan pada ruas- ruas tersebut masih berjalan dan akan rampung  H-7. Ruas Lintas Timur dan Penghubung (Pematang Panggang – Sp Pematang – Sp. Bujung Tenuk – Terbanggi Besasr (131,7 km) terdapat pekerjaan peningkatan struktur jalan (3,7 km) dan pembangunan Jembatan Way Lempuyang (30 meter). Sedangkan di ruas Lintas Tengah  juga terdapat pekerjaan yakni peningkatan struktur jalan, pelebaran jalan dan pemeliharaan berkala jembatan.

 

 

 

Menurut Kepala Satker PJN Wilayah II Propinsi Lampung, Adri Saputra yang bertanggungjawab  menangani 4 paket proyek sepanjang 535,40 km. Empat (4) paket proyek itu yakni Kota bumi-Bukit Kemung-Padang Tambak- Liwa (132,4 km). Tegineneng – Sp. Tanjung Karang- Bts. Kota Metro – Kota Agung (144,6 km) dan Bts. Provinsi Bengkulu – PG Tampak – SP GN.Kemala – Liwa – Biha (132,9 km) serta ruas Bina – Bengkunat – Sanggi – Kota Agung (125,5 km).

 

 

 

Dikatakan, Adri saputra kondisi jalan pada jalur Lintas Provinsi Lampung umumnya antara baik dan sedang. Bahkan dibeberapa segmen masih terdapat kondisi jalan yang retak-retak pada permukaan jalan. Hal itu terjadi karena posisi geografis Provinsi Lampung sebagai Exit dan Entrance Pulau Sumatera. Ini menjadikan terjadinya akumulasi beban dan volume lalu lintas yang tinggi dibandingkan Provins lain di Sumatera.  Dampak terburuk akibat hal ini adalah laju kerusakan menjadi lebih cepat dari rencana akibat adanya over loading. Disisi lain, pengendalian secara efektif oleh instansi terkait over loading hingga kini belum berjalan dengan baik. (Sony)

 

 

 

Biro Komunikasi Publik

 

(Sumber: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia)