Hubungi Kami

Plaza Golden Fatmawati (D' best) Blok J 8
Jl. RS Fatmawati 15, Jakarta 12420

Ph : +62-21-75916012 - 16
Fx : +62-21-75915802 - 03
Email : info@tgp.co.id
Web : www.tgp.co.id

picture

Area Kerja Kami


picture

picture


Peran Kementerian PUPR Manfaatkan Bonus Demografi Menjadi Penggerak Ekonomi Nasional

www.pu.go.id, 26 Juni 2015

Peran PUPR

 

 Indonesia terdiri dari berbagai wilayah dengan struktur dan ciri demografi yang berbeda-beda. Provinsi yang mengalami penurunan fertilitas dan moralitas yang tinggi segera memasuki era bonus demografi.

“Bahkan DKI Jakarta dan DI Yogyakarta telah masuk era bonus demografi sejak tahun 1990 an,”tutur pakar kependudukan Haryono Suyono, yang juga merupakan Kepala BKKBN dan Mantan Menko Kesra.

Haryono mengungkapkan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam Forum Group Discussion yang memiliki tema Peran Kementerian PUPR dalam Membentuk Bonus Demografi Generasi Muda Indonesia di Jakarta (25/6).

Kementerian PUPR, kata Haryono, punya andil penting untuk memastikan bonus demografi ini bisa dimanfaatkan dengan tepat untuk meningkatkan pembangunan nasional.

"Menteri PUPR itu harus memastikan pembangunan infrastruktur itu benar-benar bisa memfasilitasi bonus demografi ini jadi mesin penggerak ekonomi nasional," Haryono.

Haryono mengatakan , dalam menyikapi daerah-daerah yang memiliki bonus demografi yang tinggi, agar segera di tunjang oleh infrastruktur PUPR sehingga menjadi daerah hunian yang nyaman dan menciptakan lapangan kerja yang baru.

“Pembangunan yang dimaksud, terutama terkait pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dari mulai jalan hingga kawasan industri terintegrasi,”tambah Haryono.

Hal ini diperlukan lantaran bonus demografi saat ini belum diimbangi dengan ketersediaan pusat ekonomi baru dan hanya mengandalkan pusat ekonomi yang sudah ada.

"Sejak tahun 1990-an, bonus demografi terjadi di DKI Jakarta, di Jogjakarta dan Jawa Timur. Tiga ini sampai sekarang yang bonus demografinya terbesar. Ini karena selain dari wilayah itu, wilayah sekitarnya juga pada datang ke sana. Pembangunan masih terpusat sehingga bonus demografi di tempat-tempat lain banyak yang pergi ke 3 tempat ini," katanya

Bonus demografi ini harus diimbangi dengan pembangunan pusat-pusat industri baru, bukan hanya jumlah penduduk usia produktifnya yang banyak tetapi juga penyebarannya merata.

Haryono mengatakan, kunci untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru adalah menjamin ketersediaan infrastruktur termasuk menjamin konektivitas antar wilayah.

Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, bagaimana mendayagunakan bonus demografi ini harus disiapkan dari sekarang. Salah satunya Kementerian PUPR punya Mobile Training Unit (MTU).

“Artinya untuk men-training tenaga kerja yang di lapangan kita datangi, saat ini ada 22 MTU ditambah 15 lagi nanti setiap provinsi ada 2 MTU, kami bekerja sama dengan beliau (Haryono Suyono) ini dengan pos daya, pos pemberdayaan keluarga, kita instrumennya untuk bisa memberdayakan masyarakat melalui pos daya,”tambah Basuki.

Basuki menambahkan MTU ini digunakan untuk pelatihan tenaga terampil seperti tukang sampai mandor. Harga satu unit MTU sendiri, Basuki mengatakan tidak lebih dari Rp 1 miliar dengan menggunakan dana APBN. (nrm)

Biro Komunikasi Publik

(Sumber: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia)