Hubungi Kami

Plaza Golden Fatmawati (D' best) Blok J 8
Jl. RS Fatmawati 15, Jakarta 12420

Ph : +62-21-75916012 - 16
Fx : +62-21-75915802 - 03
Email : info@tgp.co.id
Web : www.tgp.co.id

picture

Area Kerja Kami


picture

picture


Tol Laut Gairahkan Sektor Logistik

www.tempo.co, 9 Februari 2015

Pelabuhan

 

INFO TEMPO - Menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim dunia seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah sesuatu yang positif. Karena Indonesia tidak bisa memungkiri kodratnya yang  terdiri dari ribuan pulau yang merupakan persimpangan dari dua benua dan dua samudera. Jadi letak geostrategis itulah yang harus dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia di Poros Maritim ini.

Selain mengembangkan 24 pelabuhan, Presiden Jokowi juga bakal menambah pengadaan kapal-kapal untuk mendukung program poros maritim. Total investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 53,15 triliun untuk 609 kapal berbagai jenis.

Presiden juga serius mengupayakan terhubungnya tol laut Indonesia dengan Jalur Sutra abad ke-21 Cina sebagai poros maritim dunia. Gagasan baru itu akan menjadi fokus kerja sama saling menguntungkan di antara kedua negara.

Jalur Sutra, yang terbagi menjadi jalur darat dan jalur laut, adalah rute tata niaga yang menghubungkan Eropa ke Asia Tengah dan Asia Timur, serta tata niaga dan jalur energi dari Afrika ke Asia Selatan dan Asia Timur. Guna memuluskan rencananya, Cina mempelopori pendirian Bank Investasi Infrastruktur Asia senilai US$ 50 miliar serta program Dana Jalur Sutra sebesar US$ 40 miliar.

Jalur Sutra maritim itu dipastikan bersinggungan dengan konsep tol laut. Rutenya meliputi Eropa, masuk Laut Merah di Afrika, lalu ke Samudra Hindia, terus menuju India, Bangladesh, Burma, kemudian masuk ke Indonesia melalui Selat Malaka. Juga menyusur lewat selatan yang masuk Selat Lombok, Selat Sunda, Selat Wetar, Selat Sunda. Ini terus ke utara, lalu masuk ke Laut Tiongkok Selatan.

Terkait tol laut Jokowi akan mengembangkan dua pelabuhan sebagai hub internasional, yakni Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, di Selat Melaka; dan Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara. Nantinya, barang dari dan ke Asia Timur masuk melalui Bitung, sementara dari dan ke Eropa melalui Kuala Tanjung. Perkiraan sementara, dibutuhkan dana US$ 5-6 miliar untuk merealisasi tol laut. Jokowi juga akan menyiapkan 20-an pelabuhan sebagai hub feeder.

Target tol laut adalah memberi pelayanan yang cepat dan nyaman. Perbankan juga harus mendukung industri maritime, antara lain dengan menurunkan suku bunga.

Dengan tol laut, kapal besar dapat lebih cepat mengakses rute antarpulau sehingga bisa terjadi peningkatan angkutan barang. Jika program ini terwujud, bisa dipastikan akan semakin menggairahkan para pebisnis di sektor logistik. Betapa tidak, dengan semakin berkembangnya perekonomian di daerah-daerah, bisa dipastikan akan semakin banyak orang yang membutuhkan jasa mereka.

Untuk merealisasikan penguatan di sektor maritim tersebut, Bank Mandiri telah siap untuk membiayai dan memimpin pembiayaan pengembangan tol laut tersebut.  Indarto Pamoengkas, Senior Vice President Corporate Banking, Bank Mandiri mengatakan bahwa Bank Mandiri akan mengambil peran mendukung proyek toll tersebut, yang meliputi; pembiayaan pengerukan alur pelayaran agar dapat dilalui kapal berkapasitas besar (3000 s.d. 5000 TeUs atau lebih), pembiayaan perluasan dan pembangunan dermaga baru, pembiayaan pengadaan peralatan bongkar muat (container crane), serta pembiayaan pendukung pelabuhan (depot logistic). 

Selain itu Bank Mandiri juga mendukung pembiayaan pabrik kapal dan docking, serta pembiayaan perusahaan perkapalan.  Semuanya dilakukan untuk berperan aktif dalam mendukung tercapainya kedaulatan bangsa di sektor maritim.

Tim Info TEMPO 

 

(Sumber: Tempo)